ProfilUNGGULANUTAMA

Menelisik Sejarah Dibalik Gelar Kanjeng Pangeran Edo Yudhanegara

HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy Kanjeng Pangeran Edo Yudhanegara. (Foto: Istimewa)

Profil_Gksbasra.id, Penyematan gelar kebangsawanan kepada seseorang tentunya tidak ada asal-asalan, banyak pertimbangan dan perhitungan yang harus dilakukan termasuk pengecekan silsilah keluarga.

Dalam menghitung silsilah kebangsawanan melibatkan melacak hubungan darah dan gelar keturunan dalam keluarga bangsawan. Ini biasanya dimulai dari seorang bangsawan yang diketahui dan melacak ke belakang melalui generasi sebelumnya, mencatat nama, gelar, dan hubungan mereka.

Dalam tulisan ini kita akan membahas sejarah dibalik salah satu gelar yang disandang oleh Founder Perusahaan Raksasa Sabhumi Barat Basra yakni HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy dengan gelar Kanjeng Pangeran Edo Yudhanegara.

Jika dilihat dari gelar dari namanya saja sudah tertera Raden Mas atau RM yang mengindikasikan bahwa yang bersangkutan merupakan bagian dari keluarga bangsawan.

Kanjeng Pangeran Edo Yudhanegara sendiri tidak bisa dilepaskan dari gelar bangsawan Jawa khususnya Mataram Islam. Jika diruntut Kanjeng Pangeran Edo Yudhanegara dengan nama asli Khalilur R Abdullah Sahlawiy ini kemungkinan besar memiliki garis silsilah sampai ke R Sutawijaya atau Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama, pendiri sekaligus Raja Pertama Mataram Islam.

Jika diruntut dari bawah Kanjeng Pangeran Edo Yudhanegara merupakan anak dari pasangan K.H. Ahmad Farhan Humaidi dan Nyai Hajjah Nafisatul Husna, sekaligus cucu dari Kiai Haji Khalid, Desa Trebungan Situbondo.

Kiai Haji Khalid sendiri merupakan anak dari pasangan tokoh agama Nyai Embhun dan Kiai Abdul Ghaffar. Kiai Haji Khalid merupakan cucu dari Kiai Mas Su’ud Pesantren Kayuputih Situbondo.

Kiai Mas Su’ud Pesantren Kayuputih Situbondo merupakan putra dari Raden Ilyas, dan cucu dari R. Syihabuddin Penghulu Bagandan III, serta cicit dari R. Ahmad Musyaffa’ Penghulu Bagandan II.

R. Ahmad Musyaffa’ Penghulu Bagandan II sendiri merupakan putra dari Raden Azhar Wongsodirejo Penghulu Bagandan I, dan cucu dari Pangeran Wiromenggolo Adipati Sumenep serta cicit dari Pangeran Wirosari Adipati Sumenep.

Pangeran Wirosari Adipati Sumenep ini merupakan putra dari Ratu Megatsari. Ratu Megatsari sendiri merupakan anak dari pernikahan dengan Ratu Ibu dan Cakraningrat I. Sehingga Pangeran Wirosari merupakan cucu dari Cakraningrat I dan Ratu Ibu.

Cakraningrat I memiliki nama asli Raden Prasena yang merupakan putra Raja Arosbaya terakhir yaitu Pangeran Tengah dengan permaisuri Ratu Ibu, yang kemudian karena memiliki keistimewaan sehingga diangkat anak oleh Sultan Agung dan dinikahkan dengan adiknya yang bergelar Kanjeng Ratu Ibu yang terhitung masih keturunan Sunan Giri.

Sultan Agung adalah putra dari Prabu Hadi Anyakrawati (juga dikenal sebagai Mas Jolang), raja kedua Kesultanan Mataram. Prabu Hadi Anyakrawati sendiri adalah putra dari Panembahan Senapati, raja pertama Mataram.

Sultan Agung memiliki nama asli Raden Mas Jatmika, atau juga dikenal sebagai Raden Mas Rangsang. Ia adalah putra pertama Prabu Hadi Anyakrawati dan Ratu Mas Adi Dyah Banawati.

Berdasarkan runtutan silsilah tersebut, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy Kanjeng Pangeran Edo Yudhanegara merupakan keturunan ke 16 dari Raden Sutawijaya atau Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama, Raja Pertama Mataram Islam.

Perlu diketahui HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy Kanjeng Pangeran Edo Yudhanegara berdomisili di Dusun Sokaan, Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo.

Saat ini yang bersangkutan merupakan pengusaha sekaligus pemilik perusahaan raksasa SABHUMI BARAT BASRA yang merupakan induk dari 17 perusahaan yang bergerak diberbagai lini bisnis mulai dari pertambangan hingga bisnis perikanan budidaya skala internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Telegram
WhatsApp
FbMessenger