BISNISEKONOMIPERISTIWAProfilTERKINITRENDINGUNGGULANUSAHAUTAMA

Manajemen PT BALAD Klarifikasi Isu Tunggakan Gaji Karyawan di Saobi, Sumenep

Beberapa Karyawan Balad Grup Kangean masih terlihat optimis dan antusias bekerja. ( Foto: gksbasra.id )

Bisnis_Gksbasra.id, Menyusul beredarnya informasi terkait dugaan belum dibayarkannya gaji karyawan PT Bandar Laut Dunia (BALAD) yang bergerak di bidang budidaya lobster di Desa Saobi, Kecamatan Kangayan, pihak perusahaan akhirnya memberikan klarifikasi.

Salah satu perwakilan karyawan PT BALAD, Hariyanto, menegaskan bahwa kabar karyawan tidak digaji selama tiga bulan perlu diluruskan. Menurutnya, keterlambatan pembayaran gaji bukan berarti perusahaan mengabaikan hak karyawan, melainkan ada kendala teknis yang sedang dalam proses penyelesaian.

“Perusahaan tidak pernah berniat menelantarkan karyawan. Memang ada keterlambatan pembayaran sejak bulan Juni, tetapi kami sedang menunggu pencairan dana dari mitra kerja sama agar semua hak karyawan bisa segera dibayarkan,” ujar Hariyanto, Rabu (10/09/2025).

Hariyanto juga meminta semua pihak untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi isu yang bisa memperburuk situasi. Ia menegaskan bahwa perusahaan tetap berkomitmen menjaga hubungan baik dengan para pekerja maupun masyarakat sekitar lokasi budidaya lobster.

“Kami paham kekecewaan teman-teman karyawan lainnya, saya juga termasuk karyawan namun saya yakin PT BALAD akan menyelesaikan kewajiban ini secepat mungkin. Kami hanya berharap ada sedikit waktu agar urusan administrasi dan keuangan dengan pihak ketiga bisa tuntas,” tambahnya.

Terkait keluhan karyawan yang merasa dirugikan karena harus menggunakan biaya pribadi untuk bekerja, manajemen juga mengaku siap membuka ruang dialog. “Pintu komunikasi selalu terbuka. Kalau ada kendala operasional, mari dibicarakan baik-baik. Jangan sampai ada yang merasa bekerja sendirian,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Saobi, Hosaini, yang sebelumnya dikonfirmasi media, menyebut bahwa perusahaan telah berkomunikasi dengannya terkait masalah gaji ini. “Pihak PT sudah menyampaikan sedang berupaya membayar. Kami di desa berharap segera selesai, supaya masyarakat yang bekerja juga merasa tenang,” jelasnya.

Hingga kini, PT BALAD terus melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan. Perusahaan berharap masalah ini dapat diselesaikan tanpa menimbulkan konflik di tengah masyarakat. “Kami ingin terus membangun kepercayaan, sebab budidaya lobster ini tidak hanya soal bisnis, tapi juga membuka lapangan kerja untuk warga setempat,” tutup Hariyanto.

Dengan klarifikasi ini, PT BALAD berjanji akan mempercepat proses pembayaran dan memastikan hak-hak pekerja tetap menjadi prioritas. Perusahaan juga mengajak semua pihak menunggu hasil penyelesaian internal sebelum menarik kesimpulan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Telegram
WhatsApp
FbMessenger