BISNISTERKINITRENDINGUNGGULANUSAHAUTAMA

SATARA, Sahabat Tanah Nusantara: BANDORA Grup Kobarkan Semangat Pahlawan Lewat Dolomit untuk Negeri

Logo SATARA produk Bandar Dolomit Nusantara Grup (BANDORA Grup). (Foto: Gksbasra.id)

Bisnis_Gksbasra.id, Dalam semangat memperjuangkan kesuburan tanah dan kedaulatan sumber daya alam, Bandar Dolomit Nusantara Grup (BANDORA Grup), bagian dari Bandar Indonesia Grup (BIG), resmi mengumumkan akan memulai penambangan dolomit serentak di tiga kabupaten yakni Gresik, Lamongan, dan Tuban, pada minggu keempat Oktober 2025.

Founder sekaligus Owner BIG, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar proyek industri, melainkan bentuk jihad ekologis untuk menyehatkan kembali bumi pertiwi.

“SATARA bukan hanya merek dolomit, tetapi semangat. Ia adalah Sahabat Tanah Nusantara yang lahir dari niat tulus mengembalikan kesuburan bumi Indonesia,” ujarnya penuh semangat.

Produk dolomit yang akan dijual di bawah merek “SATARA” tersebut menjadi simbol kolaborasi antara tiga kekuatan besar di bawah BIG: Bandar Indonesia Grup sebagai induk, SANTRI Grup sebagai kontraktor tambang, dan BANDORA Grup sebagai pengelola serta distributor.

“Kami ingin memastikan seluruh rantai produksi dolomit ini berjalan dari dan untuk rakyat,” tambah Jih Lilur panggilan akrab HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy.

Proses penambangan akan dilakukan oleh Kontraktor Tambang SANTRI Grup, sedangkan hasilnya akan diolah dan dipasarkan oleh BANDORA Grup. Menariknya, untuk tahap awal, BANDORA akan menggunakan sistem Maklon Upah Giling, di mana proses penggilingan dan pengemasan dilakukan di pabrik pihak ketiga.

Jih Lilur menjelaskan konsep ini sebagai strategi efisien sementara sambil menyiapkan pembangunan pabrik dolomit milik BANDORA sendiri. “Kami memilih sistem maklon upah giling karena pabrik kami masih dalam tahap persiapan. Tapi begitu pabrik BANDORA berdiri, seluruh proses akan kami lakukan secara mandiri,” tegasnya.

Peluncuran resmi penjualan Dolomit Merek SATARA akan dilakukan pada 10 November 2025, bertepatan dengan Hari Pahlawan Republik Indonesia. Menurut Jih Lilur, pemilihan tanggal ini bukan tanpa makna.

“Kami ingin SATARA menjadi simbol pahlawan bagi tanah Nusantara. Dolomit ini kelak akan membantu petani, memperbaiki tanah, dan menumbuhkan harapan baru,” katanya.

Awalnya, produk ini direncanakan diluncurkan pada 9 Desember 2025, bertepatan dengan Hari Antikorupsi Dunia. Namun, agenda peluncuran dimajukan sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai perjuangan para pahlawan.

“Pahlawan sejati adalah mereka yang berjuang untuk kehidupan. Maka kami ingin SATARA hadir di momentum perjuangan itu,” tutur Jih Lilur.

Selain menjadi solusi bagi kesuburan tanah, HRM Khalilur juga menegaskan bahwa proyek ini membawa misi sosial. “Kami ingin menumbuhkan ekonomi lokal, memberdayakan tenaga kerja santri, dan membuka peluang industri baru yang berbasis keadilan sosial,” paparnya.

Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, peluncuran SATARA diharapkan mampu menjadi tonggak kebangkitan baru bagi industri dolomit nasional. “Dolomit ini bukan sekadar produk pertanian. Ia adalah gerakan, sebuah ikhtiar kolektif untuk memuliakan tanah, petani, dan bangsa,” pungkasnya.

Sebagaimana motto yang diusungnya, “Salam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” SATARA hadir bukan hanya sebagai produk, tetapi juga sebagai semangat perjuangan untuk Nusantara yang subur, berdaulat, dan berkeadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Telegram
WhatsApp
FbMessenger